Senin, 26 Maret 2018

The Incredible India I


India  sudah sejak lama menjadi top 5 di bucketlistku sejak 5 tahun lalu. Melihat foto-foto/video TV dan majalah Natgeo dan Discovery Chanel, saya  jadi penasaran dengan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke dua setelah RRT alias Republik Rakyat Tiongkok. Melihat potret kehidupan masyarakat India di televisi dan majalah travel, saya memantapkan hati untuk menabung dan memberanikan diri saya traveling ke India.

Sebenarnya mengunjungi India itu gampang-gampang susah. Kenapa gampang? Karena kita bisa ke India menggunakan E-visa . Nah E-visa ini hanya boleh digunakan dengan tujuan tourism atau sekedar belajar yoga, atau untuk perawatan medis jangka pendek, ataupun kunjungan bisnis santai (https://indianvisaonline.gov.in/evisa). Gampang yang lainnya, sudah banyak flight ber-budget murah dari Indonesia dengan berbagai tujuan kota-kota besar di India. Salah satunya maskapai Air Asia dan Scoot Air. Garuda Indonesia juga sudah memiliki direct flight Jakarta-Mumbai loh, hanya saja harga tiketnya menurut saya masih lumayan mahal sih 😊. Saya kemarin mengunjungi India hanya dengan Rp 2,9jt (sudah termasuk bagasi pulang+meals),murah kan?
Kenapa susah? Dengan banyaknya berita tentang pelecehan sexual terhadap perempuan India termasuk tourist wanita dan kejahatan lain terhadap tourist asing di India, itu menjadi salah satu penghalang buat saya yang berniat untuk solo traveling ke sana. Dan tidak mudah menemukan teman yang mau diajak traveling ke India, semua mengatakan India itu jorok, bau, orang-orang-nya banyak yang suka menipu, gersang, dan masih banyak lagi. Pokoknya buat mereka India bukan negara yang menarik untuk dikunjungi. Akhirnya ada teman yang mau saya ajak gila juga ke India...hahahhhahaa dan jadilah traveling murah dan safe ala novanuno 😊
penari di city palace
Setelah googling2 dan membaca blog traveler akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi 3 state di India dengan waktu 8hari 7malam. Dan untuk perjalanan aman selama disana saya menyewa mobil+driver dengan menggunakan http://www.drivers-india.com/ . Saya merekomendasikan buat kalian yang ingin traveling ke sana dengan beberapa orang, rate yang diberikan sangat reasonable, dan mereka memiliki driver guide yang profesional dan lebih aman. Apalagi untuk yang baru pertama kali ke India yang gak ingin cape-cape tawar menawar dengan supir tuktuk atau sempit-sempitan naik bus yang penuh sesak, ini jadi alternatif yang murah dan bagus buat saya dan teman-teman saya. Oh iya memang benar sih di India banyak scam-nya. Tapi kalau kita bisa lebih strict dan ketetapan hatinya kuat bisa kok dilewatin scam-scam itu.. (apa coba???...)


Kota-kota yang kami kunjungi Jaipur yang disebut Pink City Ini ibukotanya State Rajashtan, Agra salah satu kota di State Uttar Pradesh dan New Delhi. Namun dari  semua kota yang saya kunjungi yang paling menarik dan membuat saya jatuh cinta adalah Jaipur.
Hawa Mahal
Karakteristik masyarakat dan kotanya agak berbeda dengan Agra dan New Delhi. Walaupun kotanya semrawut, tapi orang-orangnya masih lebih ramah terhadap tourist dibandingkan Agra dan Delhi. 

Di Pink City kami tidak melewatkan Festival Holy. Sengaja saya memilih tanggal keberangkatan diakhir Februari -Maret awal untuk mengejar Festival warna warni tersebut. Sudah sejak lama saya ingin skali mengikuti Festival tersebut, membaur dengan warga lokal dan wisatawan asing dan lokal merayakan salah satu hari suci masyarakat India. Dan Mr. Mohan driver kami membawa kami ke Khasa Kohti (semacam stadium gitu...) disana Rajashtan Tourism membuat perayaan Holi Festival yang boleh di hadiri oleh wisatawan asing dan lebih aman karena security-nya lebih banyak yang berjaga-jaga dan warga lokal yang ikut di merayakan Holi lebih tersaring. Warga yang terlihat habis minum-minum alkohol, dilarang masuk ke sana, menghindari sexual harrashment yang biasa terjadi di keramaian festival alias ambil kesempatan grepe-grepe.
Holi Festival
Di Agra kami mengunjungi Taj Mahal yang sangat termasyur itu. Pertama kali melihat Taj Mahal waktu kelas 3 SD itupun ngeliatnya di Buku Atlas halaman terakhir, salah satu 7 keajaiban dunia. Waktu itu aku pikir Taj Mahal itu Mesjid, ternyata itu sebuah kuburan. Hahahahaha.. dan tidak pernah terpikirkan bisa melihat salah satu keajaiban dunia dari dekat. And I made it!!
Tapi ada pemandangan yang tidak mengenakkan dibalik kegagahan Taj Mahal. Dibalakang Taj Mahal, ada sebuah taman yang dibangun oleh dinasti Mughal untuk bisa menikmati bangunan besar tersebut dari sisi belakang sambil menikmati sunset. Namun, disampng taman tersebut terhampar tenda-tenda para pengemis yang sekali ditiop angin makan tenda-tenda tersebut akan terbang. Dan beralaskan pasir debu (bukan pasir pantai lho...). Dan bener banget pas lagi nunggu sunsetan di Taman Mehtab Bagh, tiba-tiba ada badai debu yang cukup lama sekitar 15-20 menit-an, membuat Taj Mahal dari taman seperti tertutup kabut padahal itu adalah debu yang berterbangan.  


Taj Mahal 07.00am

New Delhi (orang India menyebutnya delli), Ibu kota India, Kota metropolis terbesar di India. Dikota ini suara klakson kendaraan tidak pernah berhenti dari pagi sampai pagi. Suaranya klakson dan kendaraan yang begitu ramai sampai terdengar di hostel tempat saya menginap. Awalnya agak susah menyesuaikan diri dengan suara bising tersebut, tapi lama-lama terbiasa juga. Di Delhi kita bisa menemukan mall2 besar dan kehidupan kota layaknya di Jakarta. Tapi kita juga dengan mudah melihat perkapungan kumuh para pengemis yang terhampar di tiap sudut kota. Ada satu daerah bernama Chadni Chowhk di Old Delhi, yang penuh sesak dengan pedangang kaki lima, pedagang pasar dan manusia yaang lalu lalang berjalan kaki, kendaraan yang bersesakan di jalan yang tidak terlalu lebar dan suara bising klakson dan kendaraan yang tdak ada habis-habis-nya. Tapi orang-orang yang melakukan aktivitas-nya di area tersebut sepertinya tidak terganggu dengan kondisi seperti itu. Elum lagi pengemis yang begitu banyak tidur di sekitar temple dan trotoar. Dan pemandangan sperti itulah yang menarik banyak torist dari Eropa dan Amerika berbondong-bondong mengunjungi India. Also I am 😊!!!

New Delhi


Kamis, 05 Oktober 2017

St. Petersburg: Cold but Feel Warm

Pasti bingung kan baca judul-nya...petersburg yang sangat dingin cuaca-nya tapi saya merasa hangat berada disini….yang membuat perasaan hangat adalah orang-orang-nya yang ramah dan kotanya yang “nyeni” abis dan sangat ramah buat pejalan kaki...kalau kalian ke sini, kalian pasti suka juga deh...
Pertama kali menginjakkan kaki di St. Petersburg, kami disambut dengan badai salju dan pertama kalinya dalam hidup ngeliat salju...hihihihihihi (norak yaa??)...
Nevsky Prospekt viewed from Simple Hostel

Dan ternyata walaupun suhu-nya 1°-2° C tapi sering banget turun salju padahal waktu itu sudah masuk spring loh. Kebayangkan kalo winter macam mana dingin-nya
Nah, di hari pertama waktu nyampe aku dan jule udah ngincar untuk nonton pertunjukan Ballet Rusia, tadinya kami pengen banget nonton di Moskow tapi waktunya gak keburu. Dan yang lebih seru-nya lagi kami nonton pertunjukan ballet-nya di Theater Mariinsky, salah satu theater terbaik di dunia. Bangga-nya tidak ketulungan menonton pertunjukan Ballet Rusia yang mendunia di salah satu theater terbaik di dunia…wohoooo…ohh iya harga tiket-nya juga gak murah 3000rubel bo, itu untuk kursi yang biasa-biasa aja alias nonton-nya ampe sakit leher karena duduk-nya di balkon samping trus dapat kursi-nya dibelakang pulak…ohh iya waktu nonton itu ada aturannya loh, gak seperti nonton konser musik…semua jaket dan coat, tas, harus dititipkan di penitipan tas..tidak boleh menyalakan HP pada saat pertunjukan berlangsung, tidak boleh mengambil gambar pada saat pertunjukan berlangsung. Aku sempat ditegur waktu mau WA dengan jule krn duduk-nya terpisah..padahal HP-nya di silent…saklekk banget! Nonton pertunjukan Ballet di ruangan gelap2 gitu ternyata bikin ngantuk bo…dan aku sempat tidur sekitar 10 menit karena capek juga sih…but so far I love it!
Russia Ballet Performance at Mariinsky Theater
Aku mau bercerita tentang Hostel tempat kami menginap yang keyennnn abiss…nama hostel-nya Simple Hostel, letaknya di jalan Nevsky Prospekt. Hostel-nya lebih manusiawi dibandingkan dengan yang di Moscow, hanya di lt.2 dan lebih luas dan lebih keren interior-nya. Ranjang-nya juga lebih kokoh dan kamar-nya lebih rapi. Pokok-nya keren abis dehhh..dan murah loh hanya IDR200.000/malam. Pengelolanya juga baik2 banget, pantry-nya lengkap alat-alat makan dan memasaknya…ruangan-nya cozy abis boat ngobrol dan nongkrong…jadi betah banget kita ngobrol disitu.

pantry hostel
Di hari ke-dua masih pagi-pagi banget salju turun dan sempat badai salju,tapi tidak terlalu lama..tapi saljunya turun sepanjang hari..cuaca-nya bikin betah mager di kamar euy…sempat tadinya malas banget mau kluar karena udah nge-rasain dingin-nya seperti apa di luar, tapi kok jauh-jauh kesini malah mager di kamar? Akhirnya membulatkan tekad menerjang salju bersama rombongan yang lain. Jadilah kami berjalan kaki menyusuri Nevsky Prospekt. Ternyata di sepanjang jalan Nevsky Proskpekt banyak tempat-tempat yg touristy dan bagunan-bangunan bersejarah, contohnya restaurant Eliseyev Emporium.
desert at Eliseyev Emporium
Ini bukan sekedar restaurant biasa, tapi kamu bisa menikmati segala macam dessert dan minuman dan makanan-makanan berat disini dengan nuansa seperti makan di istana gitu..yaa seperti zaman bahorok gitu dehh…sebagai penggemar coklat dan dessert ini seperti surga buat sayaaa….nyummmiiii....

Kita lanjutkan perjalanan kita menyusuri Nevsky Prospekt menggunakan bus, nahh tibalah kita di salah satu icon-nya St. Petersburg yakni Church of the Savior on Spilled Blood (agak susah yaa ngapalinnya :)..Bangunannya mirip dengan St. Basil Cathedral Moscow dengan warna-warna cerahnya. Tadinya saya niat untuk bergereja di sini, karena pas dapat hari minggu, ternyata disana sudah tidak ada lagi kebaktian atau misa, jadi fungsi gedung tersebut sekarang jadi museum dan tempat pertunjukan choir. Saking gede-nya ini gereja, kalau kita naik bus di jalur Nevsky Prospekt itu bisa terlihat dengan jelas dari atas bus. Tapi saya tidak bisa menikmati dengan nyaman bangunan spektakuler ini karena kedinginan dengan salju yang gak masih turun dari pagi L

Church of the Savior on Spilled Blood

Dari Church of the Savior on Spilled Blood, kami masih menyusuri jalan dan sampailah kami di Winter Palace atau Istana Musim Dingin-nya para Tsar Russia. Dari jauh kemegahan istana tersebut dengan dominasi warna hijau muda. Kita bisa memasuki istana tersbut untuk melihat-lihat. Interior dan isi-nya dari Winter Palace ini benar-benar mewahhhhh dan megahhh. Dinding, pilar, furniture,perabotan dilapis emas booo…gilaaa aslii bagus banget. Tapi kita gak boleh nyentuh, foto2 di dalam boleh kok, asal jangan berisik pada saat di dalam.
inside Winter Palace

Catherine the Great Monument at Ostrovsky Square
Di hari ke-tiga kami kembali menuju ke Peterhof Palace atau Istana Musim Panas Tsar Rusia. Seperti Winter Palace, Peterhof juga sangat-sangat megah, dengan bangunan-nya berwarna keemasan dan terdapat air mancur di depan bangunan-nya. Namun pada saat kami datang air mancur-nya tidak dinyalakan, tapi itu pun sudah cukup memperlihatkan betapa mewahnya bangunan tersebut dengan taman-taman yang mengelilingi-nya. 

Datang ke Russia jangan lupa nyobain Blini atau pancake-nya yang topping-nya lumer dilidah dan roti lembut banget…aduhh ini juara banget dehhh rotinya lembut banget da nisi-nya lumer di lidah..kamu bisa beli di restaurant fast food “Tepemok” dan jangan lupa nyobain juga “Borsch”, kalau yang ini semacam sup dari buah bit, supnya warnanya merah gitu rasanya gurih tapi kalau kamu mau nambahin garam atau lada juga bisa…dessert dari Russia juga tidak kalah enak dengan eropa loh…enak2 banget…harganya pun masih ramah dikantong kok…saya tidak mencoba vodka Russia, seperti yang lain, bukan penggemar minuman alkohol soalnya…hahahahahahaa…

Someday I’ll be back again to this city!!




Senin, 18 September 2017

Moscow, why do you so unfriendly???

Rencana Tuhan buat kita tidak pernah kita tahu, iya bukan? Seperti halnya trip saya ke Moscow dan St. Petersburg Russia yang tidak pernah saya rencanakan, bahkan tidak pernah ada dalam wishlist saya. Kalaupun sempat ada itu ada diurutan kesekian ratus JBerawal dari mengutakatik IG jam 10 malam, tiba-tiba account saya di follow sama account bernama "Russia Trip(sekarang Easy Funtour)”, tadinya aku pikir account ini pasti berbahasa Russia ternyata account-nya berbahasa Indonesia, dan iseng-iseng  aku intip..ternyata ini beneran account open trip ke Russia. Singkat cerita akhirnya aku ikutlah trip ini dengan membayar DP I sebesar Rp 6.000.0000 dengan H2C alias harap-harap cemas kalau account ini bukan account penipuan. Setelah mentransfer sebesar 6.000.000 tidak lama kemudian PIC Russia Trip yang bernama Fahmi itu mengirimkan ke email saya tiket Thai Airways PP (Jakarta-Bangkok-Moscow)..karena masih belum percaya, saya saat itu juga langsung mengecek kode booking-nya di web Thai Airways dan iyaaaappp nama saya terdaftar sebagai penumpang...yeaeeeyyy perjalanan tak terduga-nya dimulai.Di trip kali ini saya mengajak 4 orang teman yang saya pikir bakalan asyik jadi teman traveling ala2 backpacker tapi pake koper sebenarnya. Menurut saya open trip kali ini lumayan murah, karena saya tinggal terima jadi mulai dari visa,tiket,hotel, transportasi dari dan ke bandara selama di russia. dan satu hal saya tidak perlu capek2 bolak balik ke jakarta untuk mengurus visa.


Ketidak ramahan yang lain rupanya menunggu kami di dalam Landmark Hostel…setelah berkutat dengan koper-koper dalam cuaca minus dan cukup berangin dan kondisi Jetlag kami harus mendengar kabar dari pihak hotel kalau reservasi kamar-kamar kami tidak ada…walahhhh..jadi ceritanya si fahmi salah reservasi tanggal..huuuuhuuuu…ditengah kebingungan kami-kami ngaso di tangga sambil menunggu si Rizky mencarikan penginapan pengganti. Entah mungkin kami terlalu ribut atau tetangga si Landmark tidak pernah melihat manusia asia yang terlunta-lunta kecapean, si tetangga itu complaint ke pemilik Landmark bahkan anjing-nya di taruh di belakang pintunya boat nge-gonggong-in kita-kita dibalik pintu masuk-nya…Galakkk bener yaa???..

Sampai di Moscow kami disambut dengan cuaca yang cukup cerah tapi tetap -1°C sodara-sodarahh...sebelum berangkat kita-kita sudah diinfo jauh-jauh hari sebelumnya kalau suhunya bakalan minus ampe 10°C, tapi ternyata kami malah dapat suhu minus...asliiiiiii dari suhu 31°C di Bangkok tiba-tiba ke -1°C itu bikin migren dan mimisan bokk…
Ketidakramahan pertama yang saya rasakan pada saat tiba di Bandara Domodedovo, petugas bandara cenderung masa bodoh dengan penumpang yang baru turun dari pesawat, kita-kita dibiarkan sembarangan mengantri untuk cek Imigrasi, gak ada tanda-tanda yang jelas jalur untuk Foreign itu disebelah mana, jadi kalau kamu salah masuk antrian, yaa kamu harus pindah ke antrian yang lain dan mulai lagi antri dari belakang udah gitu petugas bandara-nya gak ada yang menggunakan bahasa Inggris, mereka ngomong-nya pake bahasa Rusia..ckckckckck...Pada saat saya antri untuk control paspport, petugas yang melayani barisan antrian kami dengan santainya pergi untuk istrihat tanpa ada pemberitahuan dan pengganti-nya juga tidak ada, alhasil kita-kita yang sudah antri lama dan panjang buru-buru pindah ke barisan lain sebelum ada lagi penumpang baru yang turun dari pesawat lain...Udah gitu pada saat petugasnya memeriksa passport itu lama banget, udah lama ngantri, lama pulak berdiri nungguin si petugasnya untuk ngasi cap bisa masuk ke Rusia...
Sepanjang jalan dari bandara menuju hotel, banyak terlihat pohon-pohon seperti pohon yang sudah mati karena tidak ada daun-nya sama sekali hanya batang dan ranting-ranting yang masih kokoh berdiri dengan warna abu-abu di sepanjang jalan. Tadinya saya pikir mungkin hanya petugas di bandara saja yang dingin dan cenderung tidak ramah, ternyata tidak hanya, di dalam bis yang hangat pun sangat terasa aura orang-orang Moscow yang dingin dan tidak ramah, itu terlihat dari supir bis yang pelit senyum dan cenderung ketus ketika berbicara dengan kita kalau ada yang bertanya tentang Moscow.


Dan saat kami di hostel Landmark, supir bis-nya pun hanya menurunkan dan langsung meninggalkan kami di pinggir jalan dengan koper2 kami yang seabrek-abrek seperti anak ayam yang dilepasin begitu aja dari kandang. Wellcome to Moscow!
Entah darimana datangnya seorang bule yang cukup ramah membantu kami dengan cuma-cuma mencarikan kami penginapan yang bisa menampung kita-kita yang jumlahnya cukup banyak dan penginapan-nya pun tidak terlalu jauh dari Landmark.  
Cerita mengenai orang-orang tidak ramah, kami alami lagi di hostel yang baru. Oh yaa nama Hostel-nya Khostel DA! Hostel-nya tidak ramah untuk orang yang malas naik turun tangga dan pengguna high heels…kita gak bisa menggunakan Lift yang ada di bangunan itu, harus pake tangga naik turun hostel yang nota bene letaknya di lantai 5 dan 6, dan kamar kami semuanya di lantai 6….Selamat berolahraga ria yaa…

Di kamar kami ada 6 ranjang susun dengan penghuni kamar yang mix max alias campur cewek cowok. Saya ber-3 cewek-cewek dan 1 emak-emak + 2 cowok bule yang tidak pernah bicara, mandi dan ganti baju. Cowok yang dibawah ranjangku malah hanya sekali doang aku liat bangun dari t4 tidurnya dan keluar kamar…(mungkin dia keluar kamar pada saat kami pergi jalan-jalan kali yaa??hanya dia dan isi kamar itu yang tau…)
Pantry Khostel DA!
Saya berniat ngajak cowok-cowok itu ngobrol secara kami sekamar dan kami cukup membuat keributan di kamar ini dari pagi ampe mau tidur, jadi ada perasaan ga enak hati juga ke mereka..tapi pas waktu tegur ehh cowok yang satu malah menjawab : “No English”..trus aku bilang lagi:” We're so sorry, we’re so noisy and disturbing you”..ehh malah di kasiin punggung sambil ngomong :”No English”…cakep-cakep kok judess…Begitu juga dengan bule yang di bawah ranjang-nya si jule, waktu aku tegur malah dikibasin tangan sambil ngomong “No English” langsung dia keluar kamar…buseetttt dahhh segituuu jaharaa-nyaa…Di Indonesia juga orang-orang banyak yang gak bisa English, tapi nyantai aja tetap di ladenin kalo ada yang negur…bukan cuma mahluk dua itu aja yang gak bisa English, di hostel pun rata-rata gak bisa English, gak mau di ajak ngobrol, di toko-toko pun begitu…masih kalah sama Indonesia kalo english2an lah…
Kremlin Guard

Tapi tidak semua orang Moscow itu gak ramah kok, di hostel ada beberapa orang-orang muda yang long stay dan mereka rata2 seniman yang sering ngamen di Arbat street, tiap malam mereka mau diajak ngobrol dan bahkan mereka bercanda dengan penghuni di lantai 6. Di restaurant dan beberapa toko pun pelayan-nya cukup ramah dan mau senyum kalau kita ajak bicara kok..walaupun lebih banyak yang tidak ramah menurutku yaa…Contoh lain orang-orang tidak ramah waktu kejadian di Starbuck Arbat.
Waktu itu saya nemenin Kak Yaya, Inggrid & Rina beli Mug Starbuck di dekat hostel. Aturannya kalau beli souvenir atau take away di Starbuck dapat papper bag dong, tapi waktu kami beli tumbler mug gak dikasi papper bag..alasannya papper bag-nya habis, dan dengan cueknya pelayan-nya menyuruh kak yaya, Rina & Inggrit untuk membeli plastik atau paper bag di luar, dia bahkan sama sekali tidak minta maaf kalau tidak bisa menyediakan paper bag. Ketika kami hard complaint dia cuek saja pergi meninggalkan kami…bayangkan sekelas starbuck aja pelayan-nya pun seperti itu, bagaimana yang punya lokalan??
Red Square at night
Mungkin negara ini terlalu dingin,jadi tidak ada namanya kamus ramah dan ber baik-baik ria dengan wisatawan atau orang–orang dari luar Moscow kali yaa?? Aahh tapi di Petersburg yg dulunya ibu kota Russia orang-orang-nya sangat ramah dan helpful banget kok..layaknya orang-orang eropa pada umum-nya..dan ketika ngobrol dengan orang-orang di pertersburg, mereka pun mengakui kalau Moscow sangat tidak ramah. Tapi terlepas dari ketidak ramahan-nya, Moscow memiliki rasa seni yang sangat keren, terlihat dari patung-patung dan desain-desain interior dibalik gedung-gedung megah-nya..walaupun apartemen atau hotel-nya bentuknya cenderung kaku walaupun terlihat futuristic tapi memiliki interior yang bagus. Kami datang pas banget dengan Paskah, dan terlihat dimana-mana hiasan Paskah yang keren-keren di pajang...


Easter Egg at Arbat Street


Walaupun tidak ramah dan sangat dingin, saya gak kapok untuk datang lagi ke negara ini...Catatan penting sebelum datang ke sini harus ngecek baik-baik suhu-nya pada saat akan kita akan berkunjung. Disini bulan april itu walaupun bulan begitu sudah masuk spring, tapi suhu-nya masih disekitar -2°C -3°C. kebayang kan dinginnya macam mana???kecuali kalian memang kebal terhadap dingin yang menusuk tulang-tulang :)




Rabu, 23 November 2016

I love you...Nusa Lembongan :P

Bukan salah saya kalau tiba-tiba  HR region mengirimkan email kalau tanggal 2-4 nov 2016 akan ada outing di Bali (sambil tertawa licik...hahaahahahahaha) dan saya punya waktu extend selama 3 hari bahkan bisa lebih deng..

Jadi tanggal 2 Nov 2016, berangkatlah kami sekantor..gak sekantor juga deng...ber-7 lah kami dari Manado menuju Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Di Bandara Ngurah Rai, yang merupakan meeting point dari 5 branch, kami akhirmya bertemu lagi setelah outing terakhir itu tahun 2014 di Bali juga sih. Nah setelah berkumpul akhirmya kami diantar menuju Hotel. Dan betapa senangnya hati ini dan hati yang lain juga, sekali-kalinya kami dimanjakan menginap di salah satu Hotel Berkelas International yang biar kate orang cuma lewat di depan hotel tersebut pasti mampir poto-poto saking berkelas dan kerennya..yaappp Hard Rock Hotel Kuta!!! Keren kan kantor saya???hahahahahahah..how lucky we are!!
Seperti biasa yang namanya outing kantor acara-nya yaa begitu-begitu aja, nothing special as ussual..cenderung boring. Tapi karena udah dikasiin jalan-jalan gratis dari kantor seharusnya tetap dinikmati dong...iyaa nggak???

Tanggal 4 November adalah hari terakhir outing dari kantor, tapi ini bukan hari terakhir buat saya berlibur di Bali, karena jauh-jauh hari saya sudah merubah tiket kepulangan dan mencari hotel dan aktivitas yang akan saya lakukan selanjutnya selama 3 hari, demi memaksimalkan tiket gratis dari kantor...Hahahahahahahah istilahnya memaksimalkan, padahal emang dasar maniak gratisan.. :p
Pada saat yang lain sibuk-sibuk dengan melanjutkan pencarian ole-ole-nya, saya berberes -beres ria untuk segera capcus dari Hotel Hard Rock yang mahalnya aduhaii ini menuju ke pelabuhan penyeberangan di Pantai Sanur. Disana saya sudah ditunggu para mbok-mbok dan bli-bli petugas dari Faster Boat yang akan menyebrang ke Pulau Nusa Lembongan. Saya akhirnya naik Fast Boat Sri Kartika jam 01.00 menuju Nusa Lembongan rate-nya 350.000 PP, kata orang-orang sekitar harganya kemahalan, masih bisa dapat lebih murah lagi...tapi yaa sudalah saya malas tawar menawar lagi. Perjalanan menuju Nusa Lembongan kurang lebih 25-30menit...cepat kok, tapi selama diperjalanan haduhhhh isi perut rasanya mau keluar, boat-nya melaju seperti diatas boat ada ibu-ibu yang udah bukaan 6  yang akan segera melahirkan jadi harus kencang lari-nya...kalau kamu mabuk laut, saya sarankan minum dulu deh obat anti mabuk...
Tapi perjalanan penuh kemabukan itu terbayar dengan pemandangan biru putih yang indah banget...

 Bagus kan??pasti kamu yang sering ke Bali jarang banget kepikiran untuk datang ke tempat ini kan??
Sampai di Pantai Jungut Batu, tempat para boat-boat bersandar dan menurunkan menaikkan penumpang-nya, saya sudah dijemput oleh seorang bapak yang sebelum-nya sudah saya hubungi untuk menjemput saya. Namanya Pak Ketut Sujata, bapak ini pemilik Hotel D'Mel Sari Cottage, Nusa Lembongan. Di penginapan inilah selama 3 hari kedepan saya akan menginap. Pak Ketut orangnya sangat ramah dan baik banget. Si bapak mau meminjamkan motor-nya untuk dipakai keliling pulau, tapi berhubung saya gak berani mengendarai motor, saya dipinjamkan sepeda-nya. Pada saat saya datang penghuni hotel-nya tidak terlalu ramai. Kata si bapak peak season-nya itu sekitar bulan juli-oktober, pasti hotel-nya penuh dengan para penyelam yang berebutan untuk melihat ikan Mola-mola dan Manta Ray. Hotel D'Mel Sari menurut saya bagus banget, dengan harga yang cukup murah, saya bisa mendapatkan fasilitas seperti menginap di hotel berbintang. Ohh iyaa di Hotel ini kamu tidak akan bertemu pelayan atau staf hotel selain Pak Ketut sendiri. Yaa dia mengelola sendiri hotel-nya, dia yang menyediakan sarapan tiap pagi, membersihkan kamar, memotong rumput, menyapu kamar-kamar, pokok-nya semua-nya deh. Dan semua-nya sangat rapi. Wajar kalau di hotel ini banyak bule-bule yang senang Long Stay 1-4 bulan. Kalau kamu ke Nusa Lembongan saya sarankan menginap di Hotel ini, dijamin kamu pasti puas banget . Kamu bisa pesan via AirBnB, Booking.com atau langsung sms/wa ke bapak-nya.


D'Mel Sari Cottage Lembongan

Nah karena tujuan saya ke Lembongan adalah untuk menyelam, saya meminta Pak Ketut untuk membantu mencarikan dive center terdekat. Dan tidak lama kemudian datanglah seorang bapak berambut gondrong banget, ternyata si bapak gondrong (aduhhh saya lupa namanyaa...maapkan saya pak) pengelola dari Mola-Mola Dive Lembongan. Si bapak menjelaskan ke saya tentang semua seluk-beluk menyelam di nusa Lembongan dan Penida. Mendengar cerita si bapak, saya tidak sabar menunggu besok pagi untuk segera nyemplung. Dan keesokan pagi-nya jam 07.30 saya sudah dijemput oleh kru Mola-Mola Dive untuk dibawa ke Dive Center. Ternyata pagi itu kami ada 6 orang diver, ada 3 orang yang baru pertama kali diving. diantara ke 6 orang yang akan diving itu saya adalah satu-satunya orang asli Indonesia, sisanya orang bule..kebalikan dengan Dive Master-nya, ada 3 DM yang menemani kami menyelam 2 Indonesia 1 bule perempuan pulakk...melihat si bule cewek jadi DM di Dive Center yang pemilik-nya orang Bali asli ini pemandangan yang tidak biasa buat saya...hahahahahaha...kerennnlahhh.
Pagi itu kami hanya akan menyelam di 2 titik, Yang pertama di Criystal Bay dan yang kedua di Manta Point. Ini pengalaman menyelam saya yang paling berbeda dari semua tempat penyelaman saya selama ini. Mulai dari berangkat sampai kami tiba di titik penyelaman arus diatas alias ombak lumayan kencang menurut saya dan membuat perut saya lumayan mual.Kami mulai di titik pertama di Crystal Bay dinamakan Crystal, karena airnya sebening Crystal, kita bisa melihat dengan mata telanjang terumbu karang di dalam laut ..dan pada saat menyelam visibility-nya 15-25m, kami bertemu dengan bermacam-macam jenis ikan yang berwarna warni dan terumbu karang-nya full colour. Disini kami menyelam hampir 45menit, saya naik duluan ke permukaan karena oksigen saya habis duluan...dan pada saat saya naik ke boat...semua isi perut saya keluar alias saya muntah-muntah...hahahahaahahahaa...kejadian seperti 3tahun silam terulang kembali...payahhh nihh..dan saya juga tidak tahu kenapa saya seperti langsung sangat loyo..semua tenaga saya seperti habis. Dan alhasil mimpi saya untuk melihat ikan Manta Ray di Manta point gagal, saya tidak mampu melakukan penyelaman kedua :(...tapi saya tidak kapok untuk datang kembali menyelam di laut Nusa Lembongan dan Nusa Penida, artinya kunjungan berikut-nya saya harus bisa menaklukkan mual-mual saya..heheheheeheh
dream beach

devil's tears

Sore hari abis menyelam, saya diantar kru Mola-Mola Dive keliling pulau Lembongan dari ujung ke ujung. Saya diantar melihat Dream Beach dan Devil Tears tempat melihat sunset, kemudian kami naik ke Hills Point melihat pemandangan Pulau Lembongan dari bukit dan mengelilingi hutan mangrove sepanjang pulau Lembongan. Saya suka banget dengan suasana di Nusa Lembongan ini, tidak terlalu ramai seperti di Kuta, atau pantai-pantai lain di Bali yang crowded banget. 
pantai jungut batu

Nah tidak sampai disini saja perjalanan saya melihat sisi lain dari Bali, masih ada satu tempat lagi yang harus saya datangi sebelum saya pulang. Yaappp hari ke-3 saya pakai ke Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli. Jarak tempuh dari Sanur sekitar 1,5 jam. Cukup jauh sih, tapi tidak masalah karena saya sudah memperhitungkan waktunya, saya punya waktu sekitar 7 jam free sebelum ke bandara Ngurah Rai. Saya langsung order Uber X mengantarkan saya ke sana. Si bapak driver-nya sudah tau ternyata maksud saya ke Desa Penglipuran, dia menceritakan tentang banyak hal tentang desa tersebut. Akhirnya sampailah kami di Desa Penglipuran. Ternyata tempat-nya sudah touristy juga, banyak wisatawan-wisatawan domestik datang ke tempat ini. Tapi memang desa ini sangat asri dan bersih. Pada saat memasuki desa tersebut hawa-nya sangat adem..bikin betah berlama-lama untuk sekedar duduk-duduk, dan bisa-bisa keterusan tidur siang... Driver yang saya rental ketiduran beneran, entah karena angin dan suasananya atau emang dasar-nya udah ngantuk dari tadi..hihihihhihihi... Liburan singkat saya di Bali kali ini sangat-sangat berkesan..saya pasti kembali ke Nusa Lembongan dan Nusa Penida yang belum sempat saya explore!!

Desa Penglipuran

Note:
Mola-Mola Dive: 087861370010/087760218462/molamoladive@yahoo.com
D'Mel Sari Cottage : Pak Ketut Sujata 08124621805




Senin, 08 Agustus 2016

Hi Manchie...Hola Liverpool... Happy to Visit you!!!


Tanggal 17 June jam 15.00 kami sudah siap di National Express Victoria Station-London menuju Manchester.
Perjalanan ke kota Manchester  menggunakan Bus National Express selama 5jam, bus-nya tepat waktu banget berangkat-nya. Jadi kalau ada yang telat datang pasti ditinggalin sama bus-nya. Di UK waktu penting banget, sama sih dengan negara-negara maju lainnya..jadi jangan coba-coba telat-telat deh, alamat ditinggalin atau harus menunggu bus berikut-nya lagi. Biaya tiket bus-nya ternyata tidak seragam loh, tergantung waktu-waktu kita akan berangkat. Pada saat kami berangkat kami dapat tiket harganya £30/penumpang. Sepanjang jalan saya melihat pemandangan yang indah, hamparan padang rumput hijau dan kumpulan sapi,domba sedang merumput, keren abiss!!

Jam 20.00 kami tiba di Manchester Coach Station disambut hujan yang cukup deras dan berangin, padahal waktu itu musim summer..tapi kata adik saya cuaca di UK memang sering banget tidak konsisten. Walaupun cuaca tidak konsisten tidak menyurutkan semangat saya untuk mengelilingi Manchester dan kota-kota di sekitar-nya.
Nahh sistem transportasi-nya juga menggunakan bus,kereta, trem atau taxi. Jalan-jalan di kota ini sepi banget, orang-orang lebih senang menggunakan bus, sepeda,trem atau jalan kaki. Kendaraan pribadi paling yang lewat hanya satu dua saja, dan selama di Manchester saya tidak melihat kemacetan. Adik saya menyarankan saya untuk membeli kartu Stage Coach untuk 7 hari £13.50, saya bisa kemana saja naik stage coach selama 7 hari, mirip-mirip STP (Singapore Tourist Pass). 


Hari pertama saya belum kemana-mana, karena masih capek dan harus membantu adik saya packing-packing, karena kami akan pulang bareng ke Indonesia tgl 28 June. So hari pertama di Manchester hanya kami habiskan di rumah dan sempat ke supermarket Aldi beli bahan-bahan makanan selama seminggu.
Hari kedua kami mengunjungi Old Trafford Stadium...selain pengen lihat stadion kebanggaan Manchester United FC, saya jga mau membeli jersey MU yang dititip beli teman2 di Indonesia. Saya bukan penggemar MU sih, tapi saya nge-fans Eric Cantona dan Ryan Gigs.
Suatu kebanggaan bisa mengunjungi dan melihat langsung stadion yang paling terkenal di UK. Kalau kalian mau masuk melihat rumput hijau-nya dan melihat ruang ganti pemain atau masuk ke museum MU kalian cukup membayar £18/orang.

Dari Old Trafford kami mengunjungi stadion bola yang tidak kalah terkenal-nya dan merupakan musuh bebuyutan MUFC...yaaaappp kami menuju Etihad Stadium Manchester City FC didaerah Ashton New Road. Stadion yang berwarna biru muda masih sementara di renovasi. Stadion-nya gede banget dan luas banget. Sayang hari itu City Store-nya tutup dan kita tidak bisa masuk melihat-lihat karena masih renovasi. Untung-nya City Store-nya punya store di Manchester Arndale dekat Picadilly Station. Harganya pun lebih murah dibandingkan jersey MU. 
Mengunjungi UK tidak lengkap kalau tidak mengunjungi stadion2 sepak bola yang ada di sana. Seperti kita semua tau kalo Inggris memiliki Football Club dengan fans yang sangat banyak di seluruh dunia, dan ini merupakan salah satu sektor pendapatan terbesar untuk dunia pariwisata di Inggris.
Di Manchester juga ada Football Museum letaknya di Exchange Square. Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk masuk ke museum-museum di UK, termasuk Football Museum ini. Bangunan-nya tidak se-"victoria" museum-museum yang ada di London. Gedung-nya lebih modern dan futuristik menurut saya.
Selain berbau football, di Manchester banyak banget tempat-tempat yag bisa di eksplore. Saya paling sering mengunjungi taman dekat rumah atau di pusat kota di
Picadilly garden atau di Exchange Square. Disitu saya bisa mengamati dan memandang orang-orang dan bangunan-bangunan unik disekitar-nya. Dari Picadilly Garden, kamu bisa jalan kaki ke China Town jika kamu kangen dengan makanan asia (Thai food,chinese food,vietnaman food) bahkan pijat ala bali pun ada.  Di shoping centre-nya pun sangat-sangat ramai dengan orang yang datang dari kota-kota kecil dan wisatawan dari mancanegara yang datang entah itu berbelanja atau hanya cuci mata saja.
Ohh, iya pada saat saya datang lagi ada summer sale, jadi toko-toko menggelar diskon sampai 50%. Walaupun diskon-nya tidak sebesar pada saat boxing day atau winter sale, tapi lumayan murah menurut saya dibandingkan jika barang tersebut masuk ke Indonesia. 

Hari Senin, kami melanjutkan mengunjungi stadion sepak bola yang tidak kalah heboh dan memiliki fans fanatik..LIVERPOOL!!! yeaaayyy, kamu jangan mengaku Liverpudlian kalau belum pernah menginjakkan kakimu di Anfield Stadium!!!

 Dari Manchester kita naik bus menuju Liverpool 1jam-an, dengan tarif hanya £ 5 sekali jalan. Liverpool One Bus Station, letaknya dekat banget dengan Albert Dock dan Waterfront. Pertama kali menginjakkan kaki di kota ini, saya langsung jatuh cinta dengan suasana-nya yang tidak seramai di London dan orang-orang-nya lebih ramah menurut saya.

Dari Liverpool One, kami melanjutkan naik bus menuju Anfield Road. Stadion The Reds, ini posisi-nya agak berbeda dengan 3 stadion yang sebelum-nya kami kunjungi. Letaknya terlalu dekat dengan jalan raya, dan terletak di jalan yang lebih kecil. Sama seperti stadion-stadion yang lain, stadion ini ramai dengan wisatawan fans Liverpool. Dan juga memiliki store yang menjual jersey dan merchandise di Boot Room. Kamu juga bisa masuk ke museum dan tour di dalam stadion fee-nya £ 17/orang. 

Setelah puas melihat-lihat dan membeli merchandise kami melanjutkan perjalanan kami melihat sisi lain kota ini.
Tempat selanjutnya yang kami datangi adalah Albert Dock. Di tempat ini, kamu bisa melihat sejarah kapal-kapal laut buatan Inggris dan tentunya Titanic yang penuh misteri itu.
Di tempat ini semua-nya lengkap fasilitas-nya. Saya suka banget dengan tempat ini, apalagi di sini juga ada museum-nya The Beatles, namanya The Beatles Story. Tiket masuk-nya seharga £14.95, kita akan melihat sejarah The Beatles dan cerita-cerita dibalik kisah sukses Band tersebut, ada juga diputarin film-nya.
Kamu juga bisa ngopi-ngopi cantik di Fab4 Cafe atau membeli merchandise The Beatles di Fab4 Shop yang letaknya masih di sekitar The Beatles Story. Sayang-nya kami tidak sempat ke Penny Lane tempat pertemuan Jhon Lennon dan Paul McCartney naik bus menuju kota, dan single-nya jadi hits. Kami kembali menyusuri sisi lain dari Albert Dock dan masih banyak tempat-tempat yang keren untuk di explore. Kita bisa melihat Museum Maritim dan Museum Titanic. Kawasan Albert Dock ini sendiri merupakan salah satu UNESCO World Herritage Site. Dari Waterfront saya bisa melihat salah satu gedung yang ada di video clip The Beatles " In My Life", Liverpool Royal Building. Saya seperti bermimpi bisa melihat pemandangan di sekitar Albert Dock ini. Melihat sejarah Titanic dan Kapal-kapal besar lainnya di museum Merseyside Maritime Museum. 
Walaupun hanya sehari, saya sangat puas bisa datang ke kota ini. Saya seperti bermimpi bisa mengunjungi Liverpool.






Someday I'll be back to this city and this country!!! I really love this long journey...