India sudah sejak
lama menjadi top 5 di bucket listku sejak 5 tahun lalu. Melihat foto-foto/video
TV dan majalah Natgeo dan Discovery Chanel, saya jadi penasaran dengan negara dengan jumlah
penduduk terbanyak ke dua setelah RRT alias Republik Rakyat Tiongkok. Melihat
potret kehidupan masyarakat India di televisi dan majalah travel, saya
memantapkan hati untuk menabung dan memberanikan diri saya traveling ke India.
Sebenarnya mengunjungi India itu gampang-gampang susah.
Kenapa gampang? Karena kita bisa ke India menggunakan E-visa . Nah E-visa ini
hanya boleh digunakan dengan tujuan tourism atau sekedar belajar yoga, atau
untuk perawatan medis jangka pendek, ataupun kunjungan bisnis santai (https://indianvisaonline.gov.in/evisa).
Gampang yang lainnya, sudah banyak flight ber-budget murah dari Indonesia
dengan berbagai tujuan kota-kota besar di India. Salah satunya maskapai Air
Asia dan Scoot Air. Garuda Indonesia juga sudah memiliki direct flight
Jakarta-Mumbai loh, hanya saja harga tiketnya menurut saya masih lumayan mahal
sih 😊. Saya kemarin mengunjungi India hanya dengan
Rp 2,9jt (sudah termasuk bagasi pulang+meals),murah kan?
Kenapa susah? Dengan banyaknya berita tentang pelecehan
sexual terhadap perempuan India termasuk tourist wanita dan kejahatan lain terhadap
tourist asing di India, itu menjadi salah satu penghalang buat saya yang
berniat untuk solo traveling ke sana. Dan tidak mudah menemukan teman yang mau
diajak traveling ke India, semua mengatakan India itu jorok, bau,
orang-orang-nya banyak yang suka menipu, gersang, dan masih banyak lagi.
Pokoknya buat mereka India bukan negara yang menarik untuk dikunjungi. Akhirnya
ada teman yang mau saya ajak gila juga ke India...hahahhhahaa dan jadilah
traveling murah dan safe ala novanuno 😊
penari di city palace |
Setelah googling2 dan membaca blog traveler akhirnya saya
memutuskan untuk mengunjungi 3 state di India dengan waktu 8hari 7malam. Dan untuk
perjalanan aman selama disana saya menyewa mobil+driver dengan menggunakan http://www.drivers-india.com/
. Saya merekomendasikan buat kalian yang ingin traveling ke sana dengan
beberapa orang, rate yang diberikan sangat reasonable, dan mereka memiliki
driver guide yang profesional dan lebih aman. Apalagi untuk yang baru pertama
kali ke India yang gak ingin cape-cape tawar menawar dengan supir tuktuk atau
sempit-sempitan naik bus yang penuh sesak, ini jadi alternatif yang murah dan
bagus buat saya dan teman-teman saya. Oh iya memang benar sih di India banyak
scam-nya. Tapi kalau kita bisa lebih strict dan ketetapan hatinya kuat bisa kok
dilewatin scam-scam itu.. (apa coba???...)
Kota-kota yang kami kunjungi Jaipur yang disebut Pink City
Ini ibukotanya State Rajashtan, Agra salah satu kota di State Uttar Pradesh dan
New Delhi. Namun dari semua kota yang
saya kunjungi yang paling menarik dan membuat saya jatuh cinta adalah Jaipur.
Hawa Mahal |
Karakteristik masyarakat dan kotanya agak berbeda dengan Agra dan New Delhi.
Walaupun kotanya semrawut, tapi orang-orangnya masih lebih ramah terhadap
tourist dibandingkan Agra dan Delhi.
Di Pink City kami tidak melewatkan Festival Holy. Sengaja
saya memilih tanggal keberangkatan diakhir Februari -Maret awal untuk mengejar
Festival warna warni tersebut. Sudah sejak lama saya ingin skali mengikuti
Festival tersebut, membaur dengan warga lokal dan wisatawan asing dan lokal merayakan
salah satu hari suci masyarakat India. Dan Mr. Mohan driver kami membawa kami
ke Khasa Kohti (semacam stadium gitu...) disana Rajashtan Tourism membuat
perayaan Holi Festival yang boleh di hadiri oleh wisatawan asing dan lebih aman
karena security-nya lebih banyak yang berjaga-jaga dan warga lokal yang ikut di
merayakan Holi lebih tersaring. Warga yang terlihat habis minum-minum alkohol,
dilarang masuk ke sana, menghindari sexual harrashment yang biasa terjadi di
keramaian festival alias ambil kesempatan grepe-grepe.
Holi Festival |
Di Agra kami mengunjungi Taj Mahal yang sangat termasyur
itu. Pertama kali melihat Taj Mahal waktu kelas 3 SD itupun ngeliatnya di Buku
Atlas halaman terakhir, salah satu 7 keajaiban dunia. Waktu itu aku pikir Taj
Mahal itu Mesjid, ternyata itu sebuah kuburan. Hahahahaha.. dan tidak pernah
terpikirkan bisa melihat salah satu keajaiban dunia dari dekat. And I made it!!
Tapi ada pemandangan yang tidak mengenakkan dibalik
kegagahan Taj Mahal. Dibalakang Taj Mahal, ada sebuah taman yang dibangun oleh
dinasti Mughal untuk bisa menikmati bangunan besar tersebut dari sisi belakang
sambil menikmati sunset. Namun, disampng taman tersebut terhampar tenda-tenda
para pengemis yang sekali ditiop angin makan tenda-tenda tersebut akan terbang.
Dan beralaskan pasir debu (bukan pasir pantai lho...). Dan bener banget pas
lagi nunggu sunsetan di Taman Mehtab Bagh, tiba-tiba ada badai debu yang cukup
lama sekitar 15-20 menit-an, membuat Taj Mahal dari taman seperti tertutup kabut padahal itu adalah debu yang berterbangan.
New Delhi (orang India menyebutnya delli), Ibu kota India, Kota
metropolis terbesar di India. Dikota ini suara klakson kendaraan tidak pernah
berhenti dari pagi sampai pagi. Suaranya klakson dan kendaraan yang begitu
ramai sampai terdengar di hostel tempat saya menginap. Awalnya agak susah
menyesuaikan diri dengan suara bising tersebut, tapi lama-lama terbiasa juga.
Di Delhi kita bisa menemukan mall2 besar dan kehidupan kota layaknya di Jakarta.
Tapi kita juga dengan mudah melihat perkapungan kumuh para pengemis yang
terhampar di tiap sudut kota. Ada satu daerah bernama Chadni Chowhk di Old
Delhi, yang penuh sesak dengan pedangang kaki lima, pedagang pasar dan manusia
yaang lalu lalang berjalan kaki, kendaraan yang bersesakan di jalan yang tidak
terlalu lebar dan suara bising klakson dan kendaraan yang tdak ada
habis-habis-nya. Tapi orang-orang yang melakukan aktivitas-nya di area tersebut
sepertinya tidak terganggu dengan kondisi seperti itu. Elum lagi pengemis yang
begitu banyak tidur di sekitar temple dan trotoar. Dan pemandangan sperti itulah
yang menarik banyak torist dari Eropa dan Amerika berbondong-bondong
mengunjungi India. Also I am 😊!!!
New Delhi |